Pesan Dari Laut

Ombak selalu mengirimkan pesan dari laut. Tentang angin.

Tentang angin yang berhembus tenang dan anak-anak bisa berenang-renang sambil menangkap umang, membuat istana pasir, atau duyung-duyungan.
Tentang angin yang memanggil nelayan melaut lalu memulangkannya keesokan paginya.
Tentang angin yang menjulang tinggi, indah, yang selalu dicari para peselancar.
Tentang angin pekat yang riuh dan tak berarah, mengaramkan perahu-perahu ke dasar laut.

Juga tentang angin yang alpa yang membuat udara pagi itu seperti hampa, barangkali ia sedang sesak, terjebak lempengan bumi yang bergerak lalu menarik ombak dan menghapusnya dari bibir pantai, pergi dan menghilang ke tengah laut, untuk kemudian kembali menjadi bah berjuta-juta kubik seperti raksasa yang menelan teman-temanmu, ibu-bapak mereka, juga nenek-kakek, adik, dan sepupu-sepupu mereka, serta pohon mangga yang telah masuk musim panen dan buah-buahnya yang ranum itu kaupetik satu pekan yang lalu.

Ombak selalu mengirimkan pesan. Dari laut. Tentang angin. Pada Manusia. Hanya jika kamu ingin tahu.

Bandung, 26 Desember 2015
(Ketika mengenang kotamu yang pernah kusinggahi waktu itu, dan tsunami yang dahsyat itu, yang sejak kejadian itu kaubilang kau tak pernah lagi menyukai laut. Kemudian lama setelah itu, lama sekali, aku menyadari bahwa kita tidak sama, dan barangkali karena alasan itu kita tidak lagi bersama, sebab aku masih seorang perempuan yang mencintai laut.)

Postingan populer dari blog ini

Klotok Boat Drag Race

Misteri Arak Cina

Nirvana In Fire (2015)