Januari 2013
Akhirnya datang juga bulan ini. Januari 2013.
Hari kesatu sampai dengan hari ketigapuluh.
Setiap hari bangun pagi, sholat Subuh, tidur lagi, lalu bangun lagi, kadang-kadang kesiangan ke kantor, kadang-kadang malah lupa mesti ngantor. Tapi Sabtu, Minggu, dan hari-hari libur, boleh bangun kapan-kapan. Karena nggak ada klien yang nagih-nagih kerjaan. Karena nggak ada Pak Boss yang nanya-nanya kerjaan. Karena nggak ada rekan kerja yang ngingetin kerjaan.
Hari kesatu sampai dengan hari ketigapuluh.
Menghabiskan hampir seluruh siang untuk memenuhi target kerjaan. Kalau bisa melebihi target ya lebih baik. Supaya bisa menyenangkan klien, dengan begitu biasanya klien mempercepat proses tagihan untuk membayar jasa kita. Iya, semestinya 'kan begitu. Bukannya menghabiskan hampir seluruh siang dengan melamun di depan layar komputer dan berharap seluruh pekerjaan bisa menyelesaikan dirinya sendiri secara otomatis. Bukan begitu. Tapi ternyata itu yang terjadi.
Hari kesatu sampai dengan hari ketigapuluh.
Sabtu, Minggu, beberapa hari-hari libur, dan beberapa hari-hari di mana saya nggak ngantor, lalu jalan-jalan tanpa tujuan, main sama ponakan-ponakan, ngeberantakin lemari tivi dengan setumpuk cakram film yang berserakan, nonton sampe ketiduran, ngeberantakin dapur dengan percobaan resep yang nggak jelas hasilnya, atau nganter orangtua beli duren di Karang Tengah.
Hari kesatu sampai dengan hari ketigapuluh.
Pulang kantor langsung pulang ke rumah. Nggak mampir dulu ke tempat makan atau tempat ngopi, ngumpul sama teman-teman dan berbagi cerita. Atau sekadar menyimak cerita.
Hari kesatu sampai dengan hari ketigapuluh.
Seperti biasa setiap satu bulan sekali, petang hari selepas Maghrib, di salah satu jalan arah pulang ke rumah saya menepi dan berhenti sekitar beberapa menit untuk memandangi bulan dari sudut yang utuh. Bulat. Sempurna. Tapi purnama di Januari bulan selalu tertutup awan. Barangkali karena ini musim hujan. Saya nggak jadi melihat bulan. Lalu saya pulang ke rumah dengan perasaan rindu yang nanggung. Dan canggung.
Hari ketigapuluhsatu. Ini nggak terjadi setiap bulan. Cuma tujuh kali dalam setahun. Bulan ini, hari ini, layar tetap kosong. Masih seperti kemarin.
Bandung, 31 Januari 2013.
~"
Hari kesatu sampai dengan hari ketigapuluh.
Setiap hari bangun pagi, sholat Subuh, tidur lagi, lalu bangun lagi, kadang-kadang kesiangan ke kantor, kadang-kadang malah lupa mesti ngantor. Tapi Sabtu, Minggu, dan hari-hari libur, boleh bangun kapan-kapan. Karena nggak ada klien yang nagih-nagih kerjaan. Karena nggak ada Pak Boss yang nanya-nanya kerjaan. Karena nggak ada rekan kerja yang ngingetin kerjaan.
Hari kesatu sampai dengan hari ketigapuluh.
Menghabiskan hampir seluruh siang untuk memenuhi target kerjaan. Kalau bisa melebihi target ya lebih baik. Supaya bisa menyenangkan klien, dengan begitu biasanya klien mempercepat proses tagihan untuk membayar jasa kita. Iya, semestinya 'kan begitu. Bukannya menghabiskan hampir seluruh siang dengan melamun di depan layar komputer dan berharap seluruh pekerjaan bisa menyelesaikan dirinya sendiri secara otomatis. Bukan begitu. Tapi ternyata itu yang terjadi.
Hari kesatu sampai dengan hari ketigapuluh.
Sabtu, Minggu, beberapa hari-hari libur, dan beberapa hari-hari di mana saya nggak ngantor, lalu jalan-jalan tanpa tujuan, main sama ponakan-ponakan, ngeberantakin lemari tivi dengan setumpuk cakram film yang berserakan, nonton sampe ketiduran, ngeberantakin dapur dengan percobaan resep yang nggak jelas hasilnya, atau nganter orangtua beli duren di Karang Tengah.
Hari kesatu sampai dengan hari ketigapuluh.
Pulang kantor langsung pulang ke rumah. Nggak mampir dulu ke tempat makan atau tempat ngopi, ngumpul sama teman-teman dan berbagi cerita. Atau sekadar menyimak cerita.
Hari kesatu sampai dengan hari ketigapuluh.
Seperti biasa setiap satu bulan sekali, petang hari selepas Maghrib, di salah satu jalan arah pulang ke rumah saya menepi dan berhenti sekitar beberapa menit untuk memandangi bulan dari sudut yang utuh. Bulat. Sempurna. Tapi purnama di Januari bulan selalu tertutup awan. Barangkali karena ini musim hujan. Saya nggak jadi melihat bulan. Lalu saya pulang ke rumah dengan perasaan rindu yang nanggung. Dan canggung.
Akhirnya datang juga hari ini. 31 Januari 2013.
Hari ketigapuluhsatu. Ini nggak terjadi setiap bulan. Cuma tujuh kali dalam setahun. Bulan ini, hari ini, layar tetap kosong. Masih seperti kemarin.
Bandung, 31 Januari 2013.
~"
