Misteri Arak Cina

Beberapa tahun belakangan keluarga saya menggunakan obat bernama arak Cina untuk mengobati luka. Baik itu luka goresan yang berdarah ataupun hanya luka memar atau lebam. Fungsinya mirip Betadine. Dan ajaibnya, kulit yang terluka setelah dikompres arak Cina akan segera pulih, kembali mulus seperti semula, terutama luka pada kulit anak-anak yang masih elastis akan hilang tanpa bekas.

Arak Cina itu biasa diperoleh orangtua dari teman atau kerabat yang (katanya) membeli di toko obat tradisional Cina di daerah Kota atau Glodok, cukup jauh dari rumah kami.

Nah, kebetulan waktu saya pergi ke Cina, ayah saya nggak minta oleh-oleh apa-apa selain arak Cina ini. (Barangkali dia berharap kalo beli langsung di negara asalnya, khasiatnya akan lebih dahsyat ^^.) Saya nggak mencari arak Cina waktu di Shenzhen karena kendala bahasa (di sana orang-orang sama sekali nggak berbahasa Inggris dan nggak membaca huruf latin). Saya mencari arak Cina waktu di Hong Kong.

Nggak sulit menemukan toko obat tradisional di Hong Kong terutama di daerah Causeway Bay. Di hampir setiap blok selalu ada toko obat tradisional. Pertama-tama saya datangi toko obat tradisional yang cukup representatif, si penjual terlihat lancar berbahasa Inggris dan tokonya pun besar.

Saya bertanya, apakah dia menjual arak Cina, obat luka? Dia diam sejenak mencoba memahami apa yang saya maksud. Saya ulangi, arak Cina, obat tradisional untuk luka. Di Indonesia cukup dikenal dengan sebutan "arak Cina" tapi saya nggak tahu apa nama aslinya. Si koko penjual tetap masih bingung dengan barang yang saya maksud. Saya kembali berusaha menjelaskan tapi sia-sia.

Demikian juga dengan 7 toko obat tradisional berikutnya yang saya tanyai satu-satu. Semua nggak ada yang memahami apa itu arak Cina. Ketika pulang ke Indonesia, saya cuma membawa oleh-oleh cerita tentang pencarian arak Cina ^^.

Setahun kemudian ketika saya ke Johor Bahru, Malaysia, saya nggak sengaja menemukan toko ini di salah satu sudut jalanan daerah pertokoan kampung Cina:


"Mit, arak Cina! Buat Ayah!"
Spontan saya berteriak girang pada adik saya yang juga bepergian bareng saya.

Dengan perasaan bahagia karena menemukan toko obat tradisional yang jelas-jelas memajang tulisan "Penjual Ubat dan Arak" kami memasuki toko yang terlihat tertutup oleh kerai bambu.

Kami pun bertanya, apakah dia menjual arak Cina, obat luka? Si koko penjual diam sebentar, lalu bertanya balik pada kami: Arak?

Kami menjawab dengan gembira (akhirnya ada juga yang mengerti!): Ya! Arak!

Dia lalu mengajak kami ke ruangan sebelah (masih di toko yang sama). Di etalase terpampang berbagai jenis arak dengan tulisan huruf Cina. Ini? katanya (dengan nada kurang yakin) sambil menunjuk deretan arak. Minuman keras tradisional khas Cina.

Saya dan adik saya agak bingung. Ya. Arak. Tapi bukan arak yang itu. Arak untuk obat luka di kulit.

Gantian si koko yang bingung. Lalu dengan logat melayu yang kental dia bilang: Arak ni untuk minum. Macam mane ada arak untuk ubat luke? Tak boleh itu. Perih. Sakit lah dikasih arak. Macam mane?

Kami pun keluar dari toko sambil senyum-senyum masam, mengulang-ulang meniru perkataan si koko tadi dengan logat melayu yang khas: macam mane ada arak untuk ubat luke?

^^

Oya, hal yang sama pun terjadi di deretan toko obat tradisional daerah Chinatown di Singapore. Nggak ada satu pun yang paham apa itu arak Cina.

Begitulah. Arak Cina itu hingga kini masih menjadi misteri buat kami.

^^

Postingan populer dari blog ini

Klotok Boat Drag Race

Nirvana In Fire (2015)