Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2011

Jin Kuningan

Sewaktu Ibu meninggal, saya mewarisi dua barang miliknya. Pertama: sebuah televisi berwarna merek Toshiba buatan tahun 1999 dengan layar maha cembung selebar 29 inci yang sekarang terlihat sangat kuno. Kedua: sebuah guci yang tutupnya telah lama hilang. 

Tentang Percintaan (1)

Ini cerita nyata tentang seorang sahabat. Ia perempuan, karirnya tergolong bagus, kehidupan sosial dan ekonominya pun baik-baik aja. Nyaris nggak ada masalah yang berarti. Secara fisik dia cukup menarik. Tapi, orangnya memang agak jutek dan keras kepala.

Sebuah Pesan Kecil Dari Semesta

Setiap adzan Maghrib tiba seperti biasa saya ke luar ruangan kerja membiarkan kepala yang rumit seharian menghirup udara segar sambil mengamati pergantian waktu menjelang petang. Biasanya saya sekalian mencari Mas Hurdi, office boy di kantor, sekadar bertanya menu makan malam apa yang disajikan (ya, di kantor kami memang disediakan makan parasmanan 3 kali sehari).

Mengalah Pada Apa?

Setiap hari kerja menuju kantor, saya melewati jalan yang cukup ramai karena ada pasar di dekat situ yang kebetulan bersebelahan dengan persimpangan. Sebagai pengendara dan pengguna jalan yang (selalu berusaha untuk) patuh, saya nyetir cukup hati-hati mengingat ramainya kondisi jalan dan berhenti saat lampu merah sekalipun kadang saya ingin protes karena sangat nggak berimbangnya waktu antara lampu hijau dan lampu merah, jadi seringkali saya mesti menunggu lama hingga giliran lampu hijau berikutnya.